Apa yang dimaksud dengan perekonomian tertutup dua sektor?

Apa itu: Perekonomian tertutup (closed economy) adalah sebuah perekonomian tanpa transaksi dengan negara lain. Untuk menumbuhkan perekonomian, sebuah negara mengandalkan konsumsi rumah tangga, investasi bisnis dan belanja pemerintah.

Mustahil untuk menemukan negara-negara yang benar-benar menjalankan perekonomian tertutup. Hampir semua negara memiliki interaksi dengan dunia luar melalui perdagangan internasionasional, bahkan untuk negara seperti Korea Utara.

Membandingkan perekonomian tertutup dengan perekonomian terbuka

Ketika menjalankan perekonomian tertutup, sebuah negara tidak memiliki eksposur ke sektor eksternal. Tidak ada ekspor ataupun impor. Begitu juga, tidak ada aliran modal atau transaksi keuangan internasional.

Kebalikan perekonomian tertutup adalah perekonomian terbuka. Di bawah perekonomian terbuka, sebuah negara mengizinkan pergerakan masuk (impor) dan keluar (ekspor) barang dan jasa. Bahkan, interaksi dengan sektor eksternal juga melibatkan faktor produksi (modal finansial, dan tenaga kerja), transfer teknologi dan kekayaan intelektual. 

Interaksi juga memunculkan pasar valuta asing untuk memfasilitasi transaksi antar negara. Di pasar valas, kita dapat menukar mata uang domestik ke mata uang asing, misalnya, untuk membayar produk impor. Begitu juga, ketika kita memiliki pembayaran dalam mata uang asing, kita dapat menukarnya di pasar ini untuk mendapatkan beberapa mata uang domestik. 

Perekonomian terbuka memunculkan beberapa keuntungan. Konsumen dapat mengakses berbagai barang dan jasa, yang mana tidak ada di dalam negeri. Produsen mendapatkan beberapa bahan baku dan barang modal yang tidak tersedia di pasar domestik. Investor juga dapat mendiversifikasi investasinya di pasar keuangan internasional. Kita juga dapat bekerja di luar negeri untuk mendapatkan peluang yang lebih baik. 

Tapi, perekonomian terbuka juga memiliki sisi kerugian. Risiko nilai tukar muncul. Aliran modal internasional mengekspos stabilitas perekonomian domestik. Selain itu, guncangan ekonomi di sebuah negara dengan cepat menular ke negara lain, sebagaimana krisis ekonomi di Amerika Serikat pada tahun 2008-2009.

Beberapa negara kemudian mengadopsi beberapa kebijakan protektif. Mereka berusaha melindungi perekonomian domestik dari kondisi yang tidak menguntungkan. Pemerintah memproteksi industri dan lapangan pekerjaan domestik seperti melalui tarif impor, kuota dan hambatan non-tarif lainnya. Untuk mencegah ekses negatif aliran modal, mereka mengadopsi kontrol nilai tukar dan kontrol modal.

Namun, kebijakan protektif semacam itu mulai berkurang seiring dengan kemajuan globalisasi. Dalam beberapa dekade terakhir, tren global telah mengarah pada keterbukaan yang lebih besar. Produksi, perdagangan barang dan jasa, aliran modal dan tenaga kerja semakin terintegrasi antar negara. Itu ditandai dengan:

  • Meningkatnya partisipasi negara-negara berkembang di pasar dunia
  • Perluasan zona perdagangan menuju pembentukan perdagangan bebas
  • Integrasi ekonomi di bawah mata uang tunggal seperti zona euro
  • Penurunan biaya transportasi antar negara
  • Perubahan teknologi yang cepat dan berkelanjutan, yang mana menjangkau seluruh pelosok di dunia
  • Biaya pengiriman yang terus turun
  • Meningkatnya peran perusahaan transnasional dan multinasional dalam rantai produksi global

Contoh perekonomian tertutup

Saat ini, tidak ada negara yang menganut perekonomian tertutup sepenuhnya, bahkan untuk negara seperti Korea Utara. Negara tersebut masih memiliki kontak perdagangan dengan negara lain, meski, cenderung sangat terbatas.

Sumber: The Observatory of Economic Complexity

Meski tidak benar-benar mengadopsi perekonomian tertutup, beberapa negara membatasi transaksi dengan sektor eksternal. Mereka menerapkan kontrol terhadap aliran barang, jasa dan modal. Mereka juga menutup industri tertentu dari persaingan internasional dan investasi asing. Misalnya, beberapa negara penghasil minyak melarang perusahaan minyak asing beroperasi di negara mereka.

Bisakah ekonomi tertutup tumbuh

Ekonomi tertutup adalah swasembada, yang berarti tidak ada impor masuk ke negara itu dan tidak ada ekspor meninggalkan negara itu. Tujuan dari ekonomi tertutup adalah untuk menyediakan semua kebutuhan melalui produksi dalam negeri.

Negara dengan perekonomian tertutup dapat tumbuh, tapi tidak sebesar ketika di bawah perekonomian terbuka. Untuk menumbuhkan perekonomian domestik, negara tersebut bergantung pada konsumsi rumah tangga, investasi bisnis dan pengeluaran pemerintah. Semua input produksi berasal dari dalam negeri. Begitu juga, investasi di dalam perekonomian hanya mengandalkan tabungan nasional tanpa aliran masuk modal asing.

Mempertahankan ekonomi tertutup adalah sulit dalam masyarakat modern. Misalnya, tidak semua negara memiliki bahan baku untuk produksi. Banyak negara miskin sumber daya alam dan terpaksa mengimpornya dari luar negeri. 

Ambil contoh minyak mentah. Itu tidak hanya untuk input energi, tetapi juga untuk berbagai produk lainnya, mulai dari pupuk hingga material plastic yang kita gunakan sehari-hari. Dan, tidak semua negara memiliki cadangan minyak. 

Perekonomian tertutup membuat produksi barang sangat terbatas, baik dari sisi kuantitas maupun variasi. Masyarakat terpaksa harus mengkonsumsi apa yang ada, mengekang kebebasan mereka untuk mengkonsumsi berbagai barang dan jasa. 

Ekonomi tertutup bertentangan dengan teori ekonomi modern. Perdagangan internasional menjadi jalan untuk menuju perekonomian yang makmur. Ekspor menjadi salah satu mesin pertumbuhan ekonomi. Ketika ekspor meningkat, produksi dalam negeri tumbuh. Sebagai hasilnya, bisnis menciptakan lebih banyak pekerjaan dan pendapatan di dalam perekonomian.

Untuk mendapatkan manfaat perdagangan internasional, negara seharusnya memproduksi barang dan jasa yang memiliki keunggulan komparatif. Mereka seharusnya mengalokasikan tenaga kerja dan sumber daya untuk produksi barang yang memiliki biaya peluang lebih rendah. Untuk barang yang tidak unggul secara komparatif, mereka dapat mengimpornya dari luar negeri, yang mana cenderung lebih murah.

Rumus PDB untuk perekonomian tertutup

Produk domestik bruto (PDB) menunjukkan ke anda total nilai moneter dari barang dan jasa yang diproduksi di sebuah negara pada periode tertentu. Dalam konsep ekonomi, itu akan sama dengan pendapatan dan pengeluaran agregat.

Di bawah pengeluaran agregat, PDB mewakili penjumlahan pengeluaran empat sektor:

  • Konsumsi oleh sektor rumah tangga
  • Investasi oleh sektor rumah tangga.
  • Pengeluaran pemerintah
  • Ekspor neto (ekspor minus impor) oleh sektor eksternal

Adapun, rumus PDB sama dengan:

PDB = Konsumsi + Investasi + Pengeluaran pemerintah + Ekspor neto

Persamaan di atas adalah untuk perekonomian terbuka. Karena tidak melibatkan ekspor dan impor, maka PDB di bawah perekonomian tertutup akan sama dengan:

PDB = Konsumsi + Investasi + Pengeluaran pemerintah

Sehingga, secara teori, PDB tumbuh melalui kegiatan dari tiga sektor tersebut. 

Keuntungan ekonomi tertutup

  • Perekonomian yang lebih mandiri. Perekonomian domestik memenuhi semua kebutuhan dari sumber daya domestik.
  • Terhindar dari risiko nilai tukar dan guncangan perekonomian global. Risiko resesi atau depresi menular melalui perdagangan internasional dan aliran modal. Sehingga, karena keduanya tidak ada, perekonomian tertutup tidak memiliki eksposur terhadap risiko tersebut. Selain itu, risiko nilai tukar juga tidak berlaku karena tidak ada transaksi dengan sektor eksternal.
  • Tidak ada tekanan produk impor. Produsen dalam negeri tidak menghadapi persaingan dari produk luar negeri yang lebih murah. 

Kerugian perekonomian tertutup

  • Pertumbuhan terbatas. Kurangnya sumber daya domestik (faktor produksi dan modal modal keuangan) membatasi perekonomian untuk berkembang.
  • Lebih sedikit variasi produk. Pasokan hanya berasal dari produksi domestik.
  • Dikucilkan dari pergaulan internasional. Perdagangan internasional muncul karena negara-negara saling membutuhkan. Jika itu tidak ada, negara tersebut dianggap tidak membutuhkan negara lain.
  1. Perekonomian Tertutup: Definisi, Implikasi, Pro dan Kontra