Rabu, 20 Desember 2017 Ini 5 prestasi Indonesia untuk menjadi negara industri kelas dunia. Indonesia adalah negeri yang memiliki potensi luar biasa besar yang menjadikannya pantas duduk dalam peringkat 10 besar negara industri dunia. Sumber Daya Alam (SDA) hingga Sumber Daya Manusia (SDM) yang tersedia melimpah dan sangat potensial. Semua modal ini tentunya perlu dikelola dengan baik oleh semua pihak. Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Republik Indonesia dan masyarakat Indonesia harus mampu memanfaatkan modal yang ada demi mewujudkan perkembangan ekonomi tanah air melalui sektor industri. Pemerintah menargetkan Indonesia akan menjadi negara industri tangguh pada tahun 2035. Demi mewujudkan tekad tersebut, Kemenperin sudah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan sektor industri. Peningkatan pun dapat dilihat dari kinerja Kemenperin dalam dua tahun belakangan ini, terutama di pasar internasional. Menguatkan Kemitraan Ekonomi ASEAN dan Eropa ASEAN dan Eropa adalah mitra yang sangat strategis bagi Indonesia. Melalui Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komperhensif, Indonesia menguatkan hubungan dengan ASEAN dan Eropa. ASEAN diprediksi akan memimpin sebagai future of production dengan basis internet of everything sebagai infrastruktur utama. Hal ini membuat ASEAN memiliki potensi pada pertumbuhan ekonomi yang stabil. Menperin berharap masyarakat dapat memanfaatkan peluang ini, terutama bagi para pelaku industri potensial seperti otomotif, elektronik, serta makanan dan minuman. Memperluas Pasar Ekspor ke Uni Eropa Investor Uni Eropa banyak menanamkan modalnya di Indonesia, misalnya saja Inggris, Belanda dan Prancis. Hal ini membuat Indonesia ingin memperluas pasarnya ke Uni Eropa dengan mengutamakan 3 produk unggulan, yaitu pakaian, alas kaki, dan tekstil. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa saat ini tekstil masih menjadi unggulan. Untuk indurstri shoes and apparel sport, Indonesia sudah melewati Tiongkok. Industri Manufaktur Indonesia Masuk dalam 10 Besar Dunia Tahun ini Indonesia berhasil naik ke peringkat 9 sebagai negara dengan nilai tambah industri manufaktur terbesar di dunia. Dengan pencapaian tersebut Indonesia setara dengan Inggris dalam sektor industri manufaktur. Semua pihak harus bekerja keras untuk semakin meningkatkan prestasi industri—apalagi sektor industri telah memberikan kontribusi hampir seperempat bagian dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara. Terus Tingkatkan Pertumbuhan Industri di 2018 Kemenperin memproyeksikan pertumbuhan industri pengolahan non-migas pada 2018 sebesar 5.67%. Ada beberapa subsektor industri yang memiliki peran besar dalam mencapai target pertumbuhan tersebut, yaitu logam dasar, makanan dan minuman, elektronika, alat angkut, mesin dan perlengkapan, serta kimia dan farmasi. Keenam sektor tersebut menjadi tombak kekuatan melihat angka pertumbuhan yang ditorehkan pada kuartal III tahun 2017. Industri logam dasar mencapai 10,6%, alat angkut 5,63%, makanan dan minuman sebesar 9,46%. Kemudian, pertumbuhan industri mesin dan alat perlengkapan sebesar 6,35%. Peningkatan Nilai Tambah Industri Upaya Kemenperin dalam meningkatkan prestasi di tataran global dapat dilihat dari nilai tambah industri di tahun 2015 – 2017. Jika sebelumnya pada tahun 2014 jumlahnya adalah USD 207,82 Miliar, maka di tahun 2015 – 2017 ini nilainya meningkat menjadi USD 225, 67 Miliar. Ini menandakan bahwa adanya peningkatan sebesar 8,58% selama 3 tahun. Jika melihat jumlah proyeksi yang diinginkan Kemenperin sebanyak 5,67% di tahun 2018, maka sektor industri memang harus digerakkan dan didukung oleh semua elemen. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh masyarakat guna meningkatkan pencapaian di tahun depan. Pertama adalah keikutsertaan dalam dunia industri dengan menjadi pelaku usaha dan memanfaatkan peluang yang ada. Cara kedua yaitu menambah kemampuan untuk bisa mendirikan dan menjalankan sebuah perusahaan. Ketiga, memahami bagaimana cara memperluas pasar, terutama ke ranah internasional. Faktor penentu yang juga tidak kalah penting, masyarakat harus menggunakan produk dalam negeri sebagai bentuk dukungan terhadap pergerakan industri nasional. Pemanfaatan produk dalam negeri tidak hanya bersifat mengonsumsinya saja, namun juga menggunakannya untuk menjadi lebih produktif. Anda dapat memproduksi barang dengan menggunakan bahan baku dalam negeri. Selain itu, produsen juga tetap diperbolehkan mengimpor bahan baku karena yang menjadi fokus adalah nilai tambah akhir. Jadi pengembangan industri bisa mencakup pada komponen rancang bangun, desain, pengadaan bahan baku, nilai tambah, inovasi, penjualan, distribusi dan daur ulang. Share:Kegiatan Lainnya
Semua ingin menjadi kaya. Tidak hanya orang secara personal saja, bahkan sebuah negara juga ingin kaya. Hal inilah yang menjadi permasalahan utama di negara berkembang, termasuk Indonesia. Negara berkembang kalah secara perekonomian dengan negara yang lebih maju karena tidak adanya komoditas yang bisa ditawarkan pada pasar global. Untuk itu, akhir-akhir ini banyak negara yang mengglobalisasikan diri mereka dalam sektor tertentu agar dapat terus bertahan dan mampu bersaing secara ekonomi di kancah internasional. Hal ini sangat penting untuk dilakukan oleh negara berkembang dan negara dunia ketiga yang ingin mengalami peningkatan secara finansial. Namun bagaimana membuat negara berkembang menjadi negara maju? Apa yang harus dilakukan oleh pemerintah dan bagaimana peran masyarakat negara miskin untuk bisa mengalami peningkatan ekonomi yang signifikan? Inilah empat aspek utama yang harus dicapai untuk bisa berkembang menjadi negara yang lebih maju. 1. Pemberantasan Korupsi Pada Berbagai Lembaga Setiap negara maju memiliki lembaga yang dapat diandalkan. Itulah salah satu hal pertama yang harus dimiliki oleh negara berkembang. Pembentukan lembaga yang baik harus dimulai dari pemberantasan korupsi. Pada berbagai lembaga negara seperti penjara, bank, pemerintahan, dan pengadilan, korupsi sangat rawan terjadi dan keadilan sulit ditemukan. Jika masyarakat tidak mendapatakn perlakukan yang sama di berbagai lembaga negara, maka seluruh struktur masyarakat mulai dari rakyat hingga presiden akan sulit mencapai kemakmuran karena mereka tidak percaya pada struktur yang ada. Terlebih lagi, mereka tidak ingin membuat perubahan untuk menciptakan negara yang lebih baik. 2. Tenaga Kerja Berpendidikan Ada hubungan positif antara tingkat pendidikan dengan kemampuan tenaga kerja di sebuah negara. Ketika masyarakat tumbuh dalam lingkungan tidak berpendidikan dari generasi ke generasi, mereka akan memasuki dunia kerja dengan ketrampilan yang rendah dan tidak mampu melakukan tugas-tugas dasar. Angkatan kerja yang demikian ini biasanya lebih banyak berakhir menjadi pengangguran. Telah menjadi sebuah hukum alam bahwa sebuah negara tidak bisa mencapai kemakmuran selama tidak ada reformasi sistem pendidikan besar-besaran. Tingkat pendidikan akan menentukan kualitas pekerjaan seseorang, sehingga mereka bisa mendapatkan gaji yang layak dan cukup untuk membayar pajak pada negara. Seperti yang diketahui, pajak negara akan digunakan untuk pengembangan pendidikan. Data menunjukkan bahwa Nigeria yang menjadi negara termiskin di dunia memiliki sistem pendidikan yang paling buruk dengan skor terendah. Menerapkan sistem pendidikan yang baik sama dengan membangun negara dari bawah ke atas, dimulai dari generasi muda. 3. Infrastruktur Memadai dan Telekomunikasi Canggih Amerika Serikat, Australia, dan Inggris Raya adalah contoh-contoh negara maju yang banyak dijadikan kiblat oleh berbagai negara berkembang di dunia. ada satu kesamaan dari ketiga negara tersebut: infrastruktur yang memadai dan alat telekomunikasi yang canggih. Berbagai infrastruktur yang memadai dapat menunjang kehidupan bernegara dan bermasyarakat dengan baik. Infrastruktur negara meliputi jalan, jembatan, bangunan, rumah sakit, dan sumber daya listrik. 4. Kekuatan Militer, Keamanan, Hukum dan Ketertiban Bagi sebuah negara maju, membangun kekuatan militer yang besar adalah kebutuhan utama yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Terlalu banyak ancaman dari pihak luar, dan tidak jarang negara maju seperti Amerika Serikat masih terlibat peperangan militer untuk mempertahankan kekuasaan. Namun bagi negara berkembang yang sedang merangkan menuju kemajuan, kekuatan militer bukanlah hal yang utama. Dengan status sebagai negara berkembang, tidak banyak ancaman dan serangan dari luar yang masuk. Seperti diketahui, Amerika Serikat menjadi negara dengan kekuatan militer terbesar di dunia. Oleh sebab itu, ketika negara berkembang sedang berjuang membangun infrastruktur untuk meningkatkan kehidupan bangsa, pembangunan kekuatan militer bisa dikesampingkan untuk sementara waktu. Namun negara berkembang tetap harus memperkuat pertahanan secara domestik karena ancaman perpecahan justru datang dari dalam negara sendiri. Negara berkembang memiliki keteraturan hukum dan ketertiban hidup yang rendah, salah satu contohnya adalah praktik korupsi yang merajalela. Pada sebuah negara yang sedang menuju kemakmuran, penegakan hukum ke dalam negeri harus diutamakan. Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa praktik korupsi tidak berkembang pada lembaga pemerintahan, sektor ekonomi, dan aspek lainnya. Di Antara Keempat Poin di Atas, Mana yang Paling Berpengaruh dalam Kemajuan Sebuah Negara? Keempat poin yang telah dijelaskan di atas adalah langkah-langkah baku yang harus dilakukan sebuah negara berkembang untuk mencapai kemajuan. Namun tidak ada satu metode pun yang benar-benar menjelaskan bagaiman cara memperkaya sebuah negara. Jika ditelisik lebih dalam lagi, untuk membangun infrastruktur yang memadai seperti jalan, rumah sakit, dan pendidikan tentu saja dibutuhkan banyak biaya. Apa yang dapat dilakukan negara berkembang untuk meningkatkan kekayaan negara sendiri?
Perubahan yang fundamental harus dilakukan untuk merubah sebuah negara dari negara berkembang menjadi negara maju. Namun tentu saja hal itu tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat dan membutuhkan kekuatan dari seluruh lapisan masyarakat dan pemerintahan. Artikel Terkait Demikianlah artikel tentang cara negara berkembang supaya jadi negara maju, semoga bermanfaat bagi Anda semua. |